fbpx
  • Email: contact.nessteel@gmail.com

Indonesia Rawan Gempa, Waspadai Retakan dan Lendutan Pada Bangunan

Indonesia Rawan Gempa, Waspadai Retakan dan Lendutan Pada Bangunan

Para akademisi telah memperingatkan masyarakat untuk menghindari bahaya retakan dan lendutan bangunan setelah terjadi gempa.

Aulia Indira Kumalasari, seorang dosen Program Studi Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mencatat bahwa hingga awal April ini, beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur, masih sering mengalami gempa bumi. "Salah satu hal yang perlu diwaspadai saat terjadi gempa adalah kondisi sambungan antara balok dan kolom bangunan atau rumah (beam column joint)," kata Aulia pada Selasa (2/4/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa kerusakan dapat disebabkan oleh gempa bumi, baik yang berskala kecil maupun besar. Ini juga termasuk kerusakan pada bangunan dan rumah. Untuk membangun struktur yang kuat dan tahan gempa, salah satu syaratnya adalah memiliki kolom kuat (strong column) dan balok lemah (weak beam).

Pada saat terjadi gempa bumi, struktur utama rumah seperti dinding, lantai, dan atap sangat rentan terhadap kerusakan. Jika bahan bangunan tidak berkualitas atau telah mengalami kerusakan sebelumnya, risiko ambruk dapat meningkat secara signifikan. Dengan demikian, penting untuk memperhatikan kondisi jendela, pintu, dan partisi yang tidak terstruktur karena kemungkinan dapat roboh dan menyebabkan cedera.

Ada beberapa tanda bahaya yang perlu diperhatikan pada bangunan, seperti lendutan besar pada balok dan retakan yang lebar atau berjumlah banyak pada dinding. Lendutan bisa terjadi karena beban yang tidak seimbang, sementara retakan dapat disebabkan oleh penurunan tanah akibat gempa bumi. Selain itu, pergeseran kolom juga harus diwaspadai sebagai penyebab kerusakan pada bangunan.

Konstruksi yang tahan gempa sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan saat terjadi gempa bumi. Penggunaan bahan bangunan yang kuat dan tahan gempa sangat diperlukan untuk memastikan keamanan struktur bangunan. Selain itu, perencanaan desain juga harus mempertimbangkan faktor-faktor tahan gempa seperti penilaian struktural yang cermat dan penggunaan perangkat pengaman yang sesuai. Jika bangunan dirancang dengan memperhatikan detail, bahkan saat terkena gempa ringan, strukturnya akan tetap utuh. Namun jika terjadi gempa sedang, kerusakan hanya pada elemen non-struktural, dan dalam situasi terburuk ketika terjadi gempa dengan kekuatan yang tinggi, struktur tidak boleh runtuh," ujarnya. Penting untuk secara berkala menjalani inspeksi dan evaluasi oleh seorang profesional agar rumah tetap aman selama guncangan susulan. 

Selain itu, bisa dengan menambahkan perkuatan lentur dan geser, serta penambahan daktilitas pada kolom seperti carbon wrap dan carbon plate. Cara ini biasanya sering digunakan pada bangunan tinggi. Untuk rumah sederhana, sebaiknya di awal desain sudah memperhitungkan gempa sehingga mutu material, dimensi struktur, serta pemilihan denah bangunan bisa disesuaikan dengan kebutuhan rumah tahan gempa.

Kami adalah Supplier Atap Spandek, Reng Galvanis, Besi Beton, Hollow, CNP, Plat Besi, Besi Siku, Floordeck / Bondek, Kawat Beton / Kawat Bendrat, Paku Balok, Pipa Besi Hitam, Pipa Galvanis, Besi UNP, Besi WF / H Beam, Wiremesh,  Hollow Galvanis / Hollow Gypsum, CNP, COIL GALVALUME. Berminat untuk membeli produk kami? Silahkan langsung menghubungi no: 082112385424

 

  • Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang Distribusi Besi dan Baja serta Bahan Bangunan terbesar, terlengkap dan terintegrasi di Indonesia.

Contact Us

  • Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

    Phone : 0821 1238 5424 

    Follow Us: