Email: contact@nessteel.co.id
Masih ingat dengan peristiwa Gempa Bumi yang memicu terjadinya tsunami di Kota Palu Sulteng 28 September 2018 silam. Beberapa daerah seperti Kelurahan Petobo mengalami sebuah fenomena alam yang disebut likuifaksi tanah. Likuifaksi tanah adalah suatu keadaan di mana tanah yang sebelumnya padat menjadi cair akibat getaran atau tekanan yang kuat, seperti gempa bumi, ledakan, atau pengeboran. Ketika tanah mengalami likuifaksi, strukturnya kehilangan kekuatan dan kemampuan untuk menopang beban.
Proses likuifaksi bisa terjadi pada berbagai jenis tanah, termasuk tanah liat, pasir, dan tanah lempung. Namun, tanah pasir cenderung lebih rentan mengalami likuifaksi dibandingkan jenis tanah lainnya. Likuifaksi merupakan fenomena alam yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada struktur bangunan dan infrastruktur, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, pemahaman mengenai risiko likuifaksi sangat penting, terutama bagi mereka yang tinggal atau bekerja di daerah yang rawan gempa bumi atau letusan vulkanik.
Likuifaksi tanah memang berbahaya dan tidak dapat diprediksi kapan terjadinya, tapi ada beberapa cara untuk mengurangi dampak likuifaksi salah satunya dengan memperkuat konstruksi bangunan dengan beberapa jenis pondasi berikut ini :
Pondasi dalam, seperti pondasi tiang pancang, dapat membantu mengurangi risiko likuifaksi dengan menempatkan pondasi di lapisan tanah yang lebih keras dan stabil di bawah permukaan tanah yang rawan likuifaksi.
Pondasi dengan footing luas dapat membantu mengurangi risiko likuifaksi dengan menyebar beban bangunan ke area yang lebih besar dan menurunkan tekanan pada tanah di bawah bangunan. Footing luas ini dapat berbentuk segi empat atau bulat dengan diameter yang lebih besar dari pada pondasi konvensional.
Pondasi mengapung adalah pondasi yang dirancang untuk mengapung di atas lapisan tanah yang likuifaksi. Pondasi ini terdiri dari struktur ringan dan fleksibel yang mampu mengikuti gerakan tanah saat terjadi likuifaksi.
Ketika menangani baja beton atau baja tulangan untuk memperkuat struktur bangunan sebelum menuang beton, sangat penting untuk mengikat baja beton tersebut dengan kawat bendrat. Ada beberapa opsi ikatan yang dapat dipilih, tergantung jenis sambungan baja beton yang dibuat. Jika Anda ingin mengikat (menyambung) 2 kawat (misalnya kawat perhiasan atau kawat pagar), simpul karang (simpul persegi) dan simpul hati ganda (simpul overhand ganda) merupakan opsi yang bagus.
1. Ikatan sambungan (splice) untuk baja beton paralel
Ikatan sederhana ini sangat cocok digunakan untuk menyambung baja beton yang kurang panjang. Mulailah dengan menempatkan 2 ujung baja beton secara tumpang-tindih sepanjang minimal 5–8 cm. Masukkan kawat di bawah kedua baja beton yang tumpang-tindih. Satukan ujung kedua kawat dan pilin untuk mengikat baja beton. Jepitkan tang pada pilinan yang Anda buat, tekan dengan kuat, lalu putar tang sebanyak 4 hingga 5 kali.[1]Potong kelebihan kawat dengan bagian pemotong pada tang, kemudian tekuk dan lipat ikatan kawat ke bawah agar tidak mencuat keluar.
2. Ikatan tunggal untuk baja beton bersilangan
Ini merupakan opsi yang bagus dan cepat jika Anda tidak mempermasalahkan keamanan ikatan. Mulailah dengan memasukkan kawat di bawah persilangan dari 2 baja beton sehingga kedua ujungnya yang bebas mengarah ke atas di sisi persilangan yang lain (di seberangnya). Gunakan tangan untuk memutar kawatnya dengan kuat sebanyak 1-2 kali di atas titik persilangan baja beton. Jepit kawat yang sudah dipilin dengan tang dan buatlah 4-5 pilinan lagi. Potong kelebihan kawat dan tekuk pilinan ke arah dalam.[2]Ikatan tunggal pada umumnya cocok digunakan untuk persilangan baja beton yang ditempatkan di dalam tanah. Untuk persilangan vertikal (seperti ketika membuat dinding beton), gunakan metode ikatan yang lebih kuat.[3]
3. Ikatan angka 8 (figure 8) untuk baja beton bersilangan
Ikatan angka 8 akan mengunci persilangan baja beton secara lebih kuat dan aman daripada ikatan tunggal. Mulailah dengan membentuk kawat menjadi huruf U dan memasukkannya ke bagian bawah baja beton, tepat di bawah persilangan batangan baja. Tekuk kedua ujung kawat di atas baja beton hingga membentuk X, kemudian lilitkan salah satu ujung kawat mengelilingi baja beton di bagian bawah. Satukan kedua ujung kawat, lalu putar dengan tangan dan tang tepat di atas persilangan baja beton (yang membentuk huruf X).[4]Ikatan angka 8 merupakan opsi yang bagus untuk mengikat persilangan baja beton vertikal dan horizontal.[5]
4. Ikatan lilit untuk baja beton bersilangan
Seperti halnya ikatan angka 8, ikatan lilit juga lebih kuat daripada ikatan tunggal. Mulailah dengan menekuk kawat hingga membentuk huruf U, lalu masukkan kawat tersebut ke bagian bawah persilangan baja beton, tepat di samping baja beton yang berada di atas. Lilitkan salah satu ujung kawat mengelilingi baja beton bagian bawah. Dari titik ini, pilin kedua ujung kabel di atas persilangan baja beton menggunakan ikatan tunggal biasa.[6]Lilitan tambahan pada baja beton bagian bawah berguna untuk mencegah baja tersebut bergeser dari posisinya yang menempel pada baja beton bagian atas.[7]
5. Ikatan sadel untuk baja beton bersilangan
Ikatan yang juga dikenal dengan nama "ikatan U" ini sangat cocok digunakan pada sambungan baja beton vertikal. Mulailah dengan menekuk kawat menjadi huruf U. Setelah itu, masukkan kawat ke bagian bawah baja beton, tepat di samping persilangan. Tarik salah satu ujung ke atas hingga melewati baja beton di bagian atas, lalu arahkan ke bawah baja beton bagian bawah, dengan posisi tepat di samping persilangan baja. Tarik ujung kawat yang lain hingga berada di atas baja beton bagian atas hingga bertemu dengan ujung kawat yang lain. Pilin kedua ujung kawat menjadi satu menggunakan tangan, dan pilin lagi dengan tang.[8]Setelah ikatan dikencangkan, kedua batang baja beton akan menyatu dengan kuat pada hampir semua kondisi.
6. Ikatan lilit dan sadel untuk baja beton bersilangan
Gabungan dari ikatan lilit dan sadel membuat sambungan persilangan menjadi sangat kuat. Mulailah dengan melakukan ikatan lilit, dengan melingkarkan kawat di bawah dan di sepanjang bagian bawah baja beton, tepat di samping persilangan baja beton bagian atas. Dari posisi ini, lakukan ikatan sadel (atau ikatan U), dengan memasukkan kawat ke bawah, ke atas, ke bawah, dan ke atas lagi, di sekitar persilangan baja beton. Pilin kawatnya menggunakan jari, dan kencangkan dengan tang.[9]Ini merupakan opsi terbaik ketika Anda membuat kerangka baja beton di tanah, lalu mengereknya ke atas, ke posisi vertikal. Dengan menggabung ikatan lilit dan sadel, persilangan baja beton tidak akan bergeser posisinya.
7. Ikatan tas (bag tie) pada baja beton dengan alat pemuntir
Ini bisa dijadikan alternatif yang bagus jika Anda harus mengikat banyak baja beton. Ikatan tas adalah kawat pengikat baja beton yang telah dipotong sesuai panjang yang dibutuhkan dan dibentuk lingkaran di kedua ujungnya. Ikatkan kawat di sekitar baja beton dengan metode apa saja yang sudah umum (misalnya ikatan sambungan, ikatan tunggal, dsb.), lalu kencangkan dengan alat pemuntir bertenaga baterai, engkol (crank), atau tangan. Masukkan ujung pengait alat pemuntir ke dalam 2 lingkaran kawat, lalu kencangkan kawat pada baja beton menggunakan alat pemuntir tersebut.[10]Anda harus menekan tombol untuk menjalankan alat pemuntir bertenaga baterai. Pada alat bertenaga engkol, Anda harus memompa handel alat dengan satu tangan sambil menahan alatnya dengan tangan yang lain agar tidak bergeser. Opsi yang paling sederhana adalah alat pemuntir tangan, yang harus dijalankan dengan memutar handelnya menggunakan satu tangan, sambil menahan alatnya dengan tangan yang lain untuk mencegahnya bergeser.
Anda bisa membeli alat pemuntir dan ikatan tas di toko bangunan atau tempat lain yang menjual baja beton dan peralatan yang terkait.
8. Simpul karang untuk menyambung kawat
Hubungkan 2 ujung benda, seperti kawat perhiasan atau kawat pagar menggunakan simpul karang (reef knot). Mulailah dengan membuat pengait berbentuk huruf J di ujung masing-masing kawat. Masukkan pengait sisi kanan (R) ke atas, ke bagian dalam, dan di bawah pengait sisi kiri (L). Tarik ujung kawat R yang bebas ke atas hingga melewati shank (bagian yang panjang) dan ujung kawat L. Arahkan ujung R yang bebas ke bawah, ke bagian atas, dan ke dalam pengait kawat L.[11] Jepit kedua shank dan ujung kedua kawat menjadi satu. Kencangkan simpulnya dengan menarik kedua kawat yang telah dijepit ke arah yang berlawanan.[12]Simpul karang disebut juga simpul persegi.[13]Simpul karang merupakan opsi terbaik untuk menyambung 2 kawat yang tidak mendapat tekanan, misalnya 2 kawat pagar yang belum dikencangkan.
9. Simpul hati ganda (double love knot) untuk menyambung kawat
Sambungan kawat akan menjadi sangat kuat dan terkunci jika Anda menggunakan simpul overhand. Buatlah simpul overhand pada salah satu kawat dengan menekuk ujungnya hingga membentuk lingkaran, lalu masukkan ujung kawat yang bebas ke dalam lubang lingkaran. Masukkan ujung kawat kedua yang bebas ke dalam lingkaran dari kawat pertama. Buatlah ikatan dengan simpul overhand pada kawat kedua yang terhubung melalui lingkaran di kawat pertama. Kencangkan simpulnya dengan menarik ujung kawat kedua yang bebas ke arah berlawanan.[14]Simpul hati ganda disebut juga simpul overhand ganda karena menggunakan 2 simpul overhand. Walaupun bentuknya tidak sama dengan simpul karang, simpul ini juga berguna untuk menyambung 2 kawat yang tidak mendapatkan tekanan.[15]
Tips
Tergantung keperluan dan jenis kawat yang digunakan, berbagai jenis simpul yang bisa diterapkan pada tali atau senar juga bisa digunakan pada kawat.
SUMBER : WIKI HOW
Kami adalah Supplier Besi Beton, Atap Spandek, Reng Galvanis, Besi Hollow, Besi CNP, Plat Besi, Besi Siku, Floordeck / Bondek, Kawat Beton / Kawat Bendrat, Paku Balok, Pipa Besi Hitam, Besi UNP, Besi WF / H Beam, Wiremesh, Pipa Galvanis, Hollow Galvanis / Hollow Gypsum, CNP Baja Ringan, COIL GALVALUME. Berminat Untuk membeli produk kami? Silahkan langsung menghubungi nomor : 08111168396
Pada tahun lalu saja konsumsi baja ringan mampu meningkat mencapai 10 persen. Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia atau Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) memperkirakan konsumsi baja ringan tahun ini akan meningkat dua kali lipat dibandingkan konsumsi pada 2021. Ketua Klaster Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) IISIA, Henry Setiawan, mengatakan pada tahun lalu saja konsumsi baja ringan mampu meningkat mencapai 10 persen dibandingkan 2020.
Kami berkomitmen untuk memberikan Produk Besi dan Baja Ringan serta Bahan Bangunan dengan kualitas mutu yang baik
dan pelayanan yang professional serta harga yang kompetitif.
Besi Beton Polos adalah baja bertulang yang memiliki penampang bundar dengan permukaan licin atau tidak bersirip, yang ...
Besi Beton Ulir adalah baja tulangan yang memiliki permukaan seperti sirip, bertekstur bergaris yang memutari seluruh ...
Besi CNP atau Besi Kanal CNP adalah bahannya dari plat koil yang dibentuk dengan metode cutting dan penekukan sehingga ...
Besi Hollow adalah besi yang berbentuk pipa kotak yang biasanya terbuat dari bahan plat baja, memiliki ketahanan api, ...
Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang Distribusi Besi dan Baja serta Bahan Bangunan terbesar, terlengkap dan terintegrasi di Indonesia.
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Phone : 0821 1238 5424
Follow Us:
![]() |
![]() |
![]() |
---|