Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga akan segera menerbitkan spesifikasi umum terbaru untuk 2024 sekaligus memperkenalkan teknologi pemadatan cerdas. Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembangunan jalan...
Sosialisasi akan dilakukan kepada internal Ditjen Bina Marga, Satuan Kerja (Satker), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kontraktor, konsultan, hingga pelatihan untuk operator alat pemadatan cerdas. Sekretaris Ditjen Bina Marga, Budiamin, menjelaskan bahwa teknologi ini dapat digunakan untuk berbagai jenis proyek jalan, baik untuk pembangunan maupun perawatan jalan, sesuai konsep spesifikasi umum 2024. Awalnya, teknologi ini hanya diterapkan pada jalan tol. Namun, ke depannya, penggunaannya dapat diperluas ke jalan non-tol dengan lebih dari empat lajur, asalkan memenuhi syarat-syarat kontrak yang berlaku.
Fungsi dan Penerapan Teknologi Pemadatan Cerdas
Teknologi pemadatan cerdas cocok untuk berbagai pekerjaan seperti:
- Penyiapan badan jalan
- Timbunan
- Perkerasan agregat (kelas A dan B)
- Perkerasan beraspal
Tahapan Kebijakan Teknologi Pemadatan Cerdas
Penerapan teknologi ini direncanakan dalam tiga tahap:
- Jangka Pendek: Penerbitan spesifikasi umum 2024 yang menggantikan spesifikasi sebelumnya (2018 revisi 2).
- Jangka Menengah: Sosialisasi spesifikasi baru kepada pihak internal, kontraktor, konsultan, dan pelatihan untuk operator alat.
- Jangka Panjang: Perluasan penggunaan teknologi ini untuk proyek pembangunan maupun perawatan jalan lainnya.
Ketersediaan Alat dan Tantangan
Budiamin mengakui bahwa alat pemadatan cerdas saat ini masih terbatas karena merupakan inovasi baru. Namun, dengan waktu dan langkah yang tepat, diharapkan jumlah alat ini dapat bertambah. Alat berat lama juga bisa dimodifikasi dengan menambahkan sensor digital.
Alat pemadatan cerdas dilengkapi dengan perangkat seperti:
- Komputer tampilan (display computer)
- Sensor suhu (infrared sensor)
- CCV (Stiffness Sensor)
- GPS
- Radio
Proyek yang Sudah Menerapkan Teknologi
Teknologi ini sudah digunakan dalam proyek-proyek seperti:
- Jalan tol Depok–Antasari
- Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan Seksi 4B
- Tol Sumbu Kebangsaan Timur dan Barat di Ibu Kota Negara (IKN)
Tantangan dan Solusi
Beberapa tantangan dalam penggunaan teknologi ini meliputi:
- GPS yang harus terus dipantau saat pekerjaan berlangsung.
- Material yang harus sesuai spesifikasi.
- Pengaruh kondisi tanah dasar terhadap hasil pemadatan.
- Biaya awal yang tinggi.
Namun, teknologi ini dinilai efisien dan menghasilkan jalan yang lebih tahan lama. Pelatihan untuk operator menjadi kunci keberhasilan implementasinya. "Dengan teknologi ini, kami optimis kualitas pembangunan jalan di Indonesia akan semakin baik," tutup Budiamin.
Kami adalah Supplier Atap Spandek, Reng Galvanis, Besi Beton, Hollow, CNP, Plat Besi, Besi Siku, Floordeck / Bondek, Kawat Beton / Kawat Bendrat, Paku Balok, Pipa Besi Hitam, Pipa Galvanis, Besi UNP, Besi WF / H Beam, Wiremesh, Hollow Galvanis / Hollow Gypsum, CNP, COIL GALVALUME. Berminat untuk membeli produk kami? Silahkan langsung menghubungi no: 082112385424
Berita utama : kompas.com