Rumah kos dengan desain arsitektur unik berwarna merah yang dibangun di Kota Bogor, Jawa Barat, ini demikian menonjol. Stack By Step Zone Boarding House, namanya. Dibangun oleh Studio Arsitek Ismail Solehudin yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Lahannya yang terbatas, membuat rumah kos ini dirancang secara bertingkat. Namun, bentuk dan model tingkatnya tidak rata atau berbeda-beda.
Karena warna dan bentuknya yang unik, rumah kos ini tentu saja istimewa, menjadi magnet kawasan sekitar, terutama jika dilihat dari bagian eksterior. Kepada Kompas.com, Pendiri Studio Arsitektur Ismail Solehudin Ismail mengatakan, Stack By Step Zone Boarding House didesain secara kreatif. Rumah kos tersebut mencakup tiga lantai bangunan. Setiap kamarnya memiliki luas yang sama, namun dengan posisi dan letak yang berbeda-beda.berwarna putih yang didesain secara terbuka dan menjadi akses penghubung ke berbagai kamar di lantai atas. Ismail menjelaskan, rumah kos ini menggunakan tangga sebagai pengganti koridor yang terdapat pada rumah sewa pada umumnya. Dia menilai konsep tangga sebagai pengganti koridor jauh lebih efisien secara ruang dan juga biaya.
"Setelah kami membandingkan, konsep tangga ini lebih cocok dan efisien baik secara ruang dan juga biaya. Kami bisa menghemat 20 meter, dan untuk harga membangun rumah kos ini sekitar Rp 750 jutaan. Nah kalau menggunakan konsep koridor itu jauh lebih mahal tentunya," kata Ismail saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/08/2021).
Stack By Step Zone Boarding House mencakup luas bangunan 178 meter persegi. Terdapat 11 kamar, yang masing-masing dilengkapi dengan kamar mandi dan lemari baju berukuran kecil.Tangga di tempat ini juga menjadi area sosial yang menarik dan estetik. Terbuat dari struktur baja dengan lantai berlubang kecil di permukaannya. Selain itu, bagian atap kos di atas tangga dibuat secara transparan. Hal itu memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan sehingga dapat menjadi sumber cahaya di koridor tangga. "Untuk atap di bagian atas tangga itu memang sengaja dibuat transparan, agar cahaya bisa masuk ke dalam ruangan," ucapnya.
Demi menambah kesan estetik, dinding interior di lantai dasar bangunan terbuat dari semen ekpos dan bata merah. Meski dengan lahan terbatas, tempat ini juga memiliki ruang komunal, di mana terdapat meja, bangku yang dapat dimanfaatkan para pengunjung untuk berbincang santai, bersantap makan dan minum kopi.
Sumber : Kompas.com
