Ketika membangun suatu bangunan, sangat penting untuk memperhatikan berbagai aspek. Mulai dari rancangan dan desainnya sampai pada fondasi, tulangan besi, serta struktur keseluruhan konstruksinya.
Kualitas dan kekuatan struktur ini tentu akan mempengaruhi ketahanan bangunan tersebut. Proses membangunnya ini tidak bisa lepas dari penggunaan bekisting yang menjadi kunci utama dalam pembangunannya.
Bagi banyak orang, istilah 'bekisting' mungkin masih asing. Namun bagi mereka yang terlibat dengan proyek-proyek bangunan, kata ini tidak asing lagi. Jadi, apa sebenarnya bekisting itu?
Bekisting adalah proses pembuatan cetakan atau formwork untuk menahan material cair dan membantu dalam proses pembangunan gedung. Proses ini dilakukan dengan menggunakan bingkai yang berisi bentuk tempat cairan akan dituang. Bekisting digunakan untuk memberikan bentuk desain yang tepat sesuai dengan kebutuhan konstruksi sebuah bangunan. Cetakan bersifat sementara ini nantinya menampung pengecoran dan akan dicetak sesuai dengan bentuknya. Pengecoran beton ini berisi semen, pasir, dan kerikil sesuai dengan komposisinya. Jika beton sudah jadi dan kering, bekisting akan dibuka. Bekisting juga akan memperkeras beton agar nantinya kuat menahan beban sendiri dan beban lainnya.
Meski proses bekisting dapat memakan waktu yang cukup lama tetapi proses ini memiliki fungsi penting dalam mendirikan sebuah bangunan. Bekisting akan menjadi cetakan beton untuk pondasi, balok, dan kolom agar bentuk beton yang ditumpuk tercetak rapi. Dengan adanya efek kekuatan struktural dari bekisting ini, maka tiap elemen struktur akan disambungkan dengan baik. Walaupun perkembangan teknologi saat ini sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat, tapi belum ada teknologi yang bisa menggantikan proses bekisting. Yang dimana menjadi proses utama dalam membuat pondasi bangunan.
Jenis bekisting berdasarkan cetakannya :
1. Bekisting Kayu
Jenis bekisting kayu konvensional adalah pilihan yang populer untuk berbagai proyek rumah baik di desa maupun di kota. Hal ini karena bahan kayu dapat diakses dengan mudah dan tidak ada jenis kayu tertentu yang diperlukan untuk penggunaan bekisting. Prosesnya juga sederhana, tukang hanya memasangnya secara struktural dan membongkarnya ketika beton telah mencapai kekuatan yang cukup. Setelah itulah proses melepas bekisting tiap bagian satu per satu dimulai. Sayangnya, meskipun relatif murah, bekisting ini hanya bisa dipakai sekali saja, sehingga kayu yang sudah digunakan untuk untuk mencetak suatu struktur tidak bisa digunakan untuk mencetak yang kedua kali.