Seringkali, permukaan lantai yang banyak barang akan mengesankan rumah yang berantakan dan kotor. Namun, ternyata tak hanya hal itu, penyebab rumah terkesan lebih berantakan dan kotor juga bisa terjadi karena pemilihan warna cat yang salah.
Melansir dari Better Homes & Gardens, Selasa (27/7/2021), terutama di daerah lalu lintas tinggi, menjaga dinding bersih dari kotoran, debu, lecet, dan cipratan adalah kegiatan sehari-hari. Membersikan dinding sesering mungkin dapat membantu mencegah bekas dan noda, tetapi rahasia dinding yang masih asli sebenarnya terletak pada catnya. Warna cat, jenis cat, dan teknik pengaplikasian tertentu dapat mengakibatkan dinding tampak lebih kotor dan lebih sulit dibersihkan.
Hindari kesalahan cat umum ini untuk dinding yang terlihat bersih dan tetap bersih lebih lama sebagai berikut ini:
1. Warna cat terlalu terang
Jika Anda khawatir dengan dinding yang kotor, putih cerah mungkin adalah warna cat yang paling tidak dapat dipilih. "Setiap tanda atau noda akan menonjol di dinding berwarna terang. Alternatif lainnya adalah carilah warna cat netral nada menengah yang dapat membantu menyembunyikan kotoran dan ketidaksempurnaan," kata Dee Schlotter, manajer pemasaran warna senior untuk merek cat PPG. Dia menyarankan warna abu-abu hangat yang dapat membantu menyembunyikan sidik jari di area lalu lintas tinggi seperti ruang bermain atau dapur.
2. Cat terlalu murah
Untuk hasil akhir yang terlihat paling bersih, menggunakan cat berkualitas tinggi adalah suatu keharusan. Kualitas produk yang digunakan akan memengaruhi hasil dan membuat perbedaan dramatis dalam performa, keawetan, dan ketahanan produk. Di area di mana daya tahan sangat penting, seperti dapur atau kamar mandi, pertimbangkan untuk menggunakan cat premium yang akan menawarkan cakupan yang lebih baik dan hasil akhir yang lebih tahan lama.
3. Tekstur cat yang sulit dibersihkan
Kilau atau kilap cat, yang mengacu pada seberapa reflektif hasil akhir yang muncul di dinding, dapat memiliki efek besar pada seberapa bersih tampilan dinding Anda. Secara umum, hasil akhir yang lebih berkilau, termasuk semi-gloss dan high-gloss, lebih mudah dibersihkan karena daya tahannya. Permukaan yang lebih mengkilap akan lebih tahan terhadap pembersihan yang sering, sehingga kilau ini bekerja dengan baik pada trim dan lemari dapur. Di sisi lain, membersihkan dinding dengan kemilau datar atau matte, akan membutuhkan sentuhan lembut, karena produk pembersih tertentu dan penggosokan yang kuat dapat merusak lapisan.Lapisan cat non-reflektif bekerja paling baik di area dengan lalu lintas rendah yang tidak akan mengumpulkan terlalu banyak goresan atau cipratan. Namun, penting untuk dicatat bahwa cat mengkilap kurang memaafkan daripada hasil akhir yang lebih rata dalam hal ketidaksempurnaan seperti lubang paku, penyok, retak, atau tambalan. Karena lapisan mengkilap memantulkan cahaya dan dapat menonjolkan noda, hindari menggunakannya pada area dinding yang tidak sepenuhnya mulus. Jika dinding Anda memiliki kekurangan yang ingin Anda sembunyikan, pilihlah hasil akhir yang lebih rata untuk tampilan yang lebih bersih.
4. Tidak mempersiapkan dinding dengan benar sebelum mengecat
Pekerjaan persiapan adalah kunci untuk mencapai hasil akhir yang tajam, dan membersihkan dinding adalah langkah pertama. Pertimbangkan untuk menerapkan primer untuk membantu cat menempel dengan benar. Primer sangat berguna jika Anda menutupi noda di permukaan, seperti noda air atau noda asap. Selain itu, lapisan dasar primer dapat membantu menciptakan lapisan kosong sehingga warna cat tidak melawan noda di bawahnya.
5. Salah menggunakan alat cat
Yang harus diketahui adalah satu kuas tidak cocok dengan semua jenis permukaan yang akan dicat. Alat yang digunakan sering kali membuat perbedaan antara pekerjaan mudah yang tampak hebat dan pekerjaan sulit yang tidak terlihat bagus ketika selesai. Perhatikan baik-baik kuas atau roller yang direkomendasikan untuk cat yang Anda gunakan. Alat terbaik untuk proyek pengecatan Anda juga tergantung pada jenis permukaannya. Misalnya ketika Anda menggunakan roller setebal tiga perempat inci pada dinding plester halus, sehingga dapat menciptakan tekstur seperti kulit jeruk yang akan lebih sulit dibersihkan. Secara umum, permukaan yang halus membutuhkan rol dengan lapisan tipis, sedangkan tekstur yang lebih kasar, seperti dinding bata, membutuhkan rol anyaman tebal yang dapat menahan lebih banyak cat dan masuk ke celah-celah.
Sumber: Kompas.com