fbpx
  • Email: contact.nessteel@gmail.com

Rumah Sakit hingga Tol Mau Dibangun di Jabar, BUMD-Swasta Bisa Keroyokan

Rumah Sakit hingga Tol Mau Dibangun di Jabar, BUMD-Swasta Bisa Keroyokan

Pusat Unggulan BUMN Center Universitas Padjadjaran dan Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan seminar nasional infrastruktur forum Infrastruktur Forum - Road to West Java Investment Summit

dengan tema "Dukungan Infrastruktur Logistik untuk Peningkatan Daya Saing dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat" yang dilaksanakan secara daring.

Kegiatan infrastruktur forum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendiskusikan langkah yang dibutuhkan agar rencana percepatan pembangunan infrastruktur terimplementasikan dengan baik serta berdampak pada perekonomian dan kemajuan Jawa Barat.

Hal ini dikarenakan, infrastruktur merupakan roda penggerak yang memiliki peran penting terhadap perekonomian dan juga peningkatan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan bentuk perhatian dari seluruh stakeholder di Jawa Barat tentang bagaimana upaya mengakselerasi pengembangan infrastruktur serta bersama-sama bersinergi dalam pengembangan infrastruktur di Tatar Priangan, serta mensinergikan antara Jabar utara dan Jabar selatan.

Turut hadir adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kontribusi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat adalah salah satu yang terbesar di Indonesia dan dalam investasi infrastruktur, Provinsi Jawa Barat sedang membutuhkan 28 proyek Rumah Sakit baru untuk rasio pelayanan yang lebih baik, 18 proyek Sumber Daya Air, 9 proyek Instalasi Pengolahan Air Kawasan, Jalan Tol 10 dalam pembangunan dan 7 dalam perencanaan, 18 proyek Transportasi, 26 Proyek Energi serta 5 proyek Instalasi Pengolahan Limbah Padat.

"Kita mempunyai konsep bahwa dalam membangun Jawa Barat tidak bisa hanya mengandalkan APBD, karena kita mempunyai 8 pintu yang harus kita kejar yaitu APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, Pinjaman Daerah, CSR, Obligasi Daerah dan kita sedang mendorong skema KPBU/PPP seluas-luasnya seperti di Legok Nangka serta pembangunan Rumah Sakit dan lain-lainnya serta Dana Keumatan," lanjut Ridwan Kamil dalam sambutannya.

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII - sebagai salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan RI - hadir pada sesi panel yang diwakili oleh Direktur Utama PT PII, Muhammad Wahid Sutopo bersama dengan Staf Khusus Menteri Perhubungan Otto Ardianto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Dr. Herawanto dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ina Primiana.

Staff Khusus Bidang Pembiayaan dan Investasi Kementerian Perhubungan, Otto Ardianto menekankan bahwa Pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur tapi membangun integrasi antar moda sehingga bisa terhubung. Disebutkan juga bahwa kebutuhan investasi sektor transportasi mencapai Rp 1.300 triliun, sementara akibat pandemi menyebabkan dana hanya terealisasi sekitar Rp 266 triliun, sehingga dibutuhkan skema Creative Financing seperti skema KPBU dan juga penjaminan yang dibantu oleh PT PII.

Pada sesi diskusi panel ini, Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo juga menyampaikan bahwa kebutuhan pembiayaan infrastruktur dan terbatasnya APBN memerlukan investasi swasta lewat skema pembiayaan kreatif salah satunya melalui KPBU.

Dukungan Kementerian Keuangan disediakan untuk skema KPBU yaitu dengan fasilitas Project Development Facility, Skema Pembebasan Lahan (LMAN), Skema Pembiayaan Jangka Panjang (PT SMI) serta Penjaminan Pemerintah untuk Infrastruktur yang dimandatkan kepada PT PII yang diharapkan dapat mendukung bankability proyek ini dan memberikan kenyamanan untuk investor.

"Peran infrastruktur untuk penanganan pandemi Covid-19 semakin vital salah satunya lewat pengembangan Rumah Sakit Pendidikan oleh Universitas Padjajaran, dan juga infrastruktur jalan tol dalam mempercepat waktu tempuh logistik seperti penyediaan oksigen dari produsen di Jawa Barat dan Jawa Timur menuju ke daerah yang membutuhkan" lanjut Sutopo.

Infrastruktur jalan tol yang didukung PT PII seperti Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) memberikan dampak positif meningkatkan aksesibilitas ke kawasan Rebana Jabar Utara dan mempercepat akses warga Bandung ke Bandara Kertajati. Jalan Tol Jakarta Cikampek Elevated & Japek II Selatan menjadi opsi akses memperlancar arus penumpang dan barang antara Jakarta dan kawasan industri disepanjang jalan.

Selain itu, PT PII sedang memproses dukungan penjaminan untuk Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap yang akan membuka bottleneck akses menuju Jawa Barat bagian Selatan (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran dan Cilacap).

"Kerjasama PT PII dengan universitas melalui kegiatan bersama dengan Unpad BUMN Center of Excellence, ITL Trisakti dan University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID) akan terus didorong untuk membantu Pemerintah Daerah Jawa Barat dan instansi terkait dalam hal peningkatan kapasitas dan pemahaman tentang skema pembiayaan kreatif dan pengembangan potensi proyek infrastruktur daerah", tutup Sutopo.

Melalui skema pembiayaan kreatif KPBU dan berbagai upaya strategis diatas, diharapkan KPBU dapat menjadi opsi bagi Pemerintah Daerah di Jawa Barat dalam membangun infrastruktur yang diperlukan masyarakat sebagai sarana pemulihan ekonomi Jawa Barat.

Sumber: Detik.com

  • Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang Distribusi Besi dan Baja serta Bahan Bangunan terbesar, terlengkap dan terintegrasi di Indonesia.

Contact Us

  • Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

    Phone : 0821 1238 5424

    Follow Us:

     

Whatsapp NES